Seratus Cahaya di Langit Jingga.. rangkaian kata ini selalu
berputar-putar di pikiranku beberapa bulan terakhir ini. Sebuah kalimat yang
terinspirasi dari sebuah judul buku dan sudah di film kan, “99 Cahaya di Langit
Eropa”. Sebuah judul yang menurutku cukup menarik, walaupun aku sendiri belum
selesai menonton film nya.. J
Setidaknya aku bisa mengambil kesimpulan sementara dari sekilas menontonnya,
bahwa film ini menunjukkan beberapa tempat peninggalan kejayaan Islam di benua
Eropa.. Itu yang aku tangkap. Lain waktu akan ku selesaikan menontonnya.. hehe..
Karena sejujurnya, aku sangat suka dengan film-film yang menunjukkan tentang
kejayaan Islam. Dengan menontonnya aku semakin bangga dengan agamaku ini, Islam
J
Seratus Cahaya di langit Jingga.. selain terinspirasi dari
film tersebut, kalimat ini juga terinspirasi dari tempatku bekerja saat ini. Bukan
bekerja juga sih.. lebih tepatnya tempat belajar, bermain, berdiskusi,
berorganisasi, berkreasi, berekspresi... dan banyak lainnya J Karena di tempat ini
banyak sekali hikmah yang berseliweran bin bermunculan dari orang-orang yang ku
temui. Mulai dari yang dewasa sampai anak-anak. Yak.. di sini.. di Jingga..
Sekolah Alam Jingga J
Kenapa Seratus..?
Haha.. itu sebenarnya hanya kata yang terlintas dipikiranku..
karena muridku di sekolah ini kurang lebih berjumlah seratus. Utamanya
murid-murid sekolah dasar, belum ada seratus dan aku bertugas mendampingi
mereka bersama teman-teman lainnya. Akan menjadi seratus jika ditambahkan
dengan murid-murid di sekolah menengah. Bisa di baca lebih lanjut di sini
tentang Sekolah Alam Jingga.. J Karena aku bukan ingin cerita tentang tempatku ber-aktifitas saat ini..
Ini tentang “Seratus
Cahaya di langit Jingga”... on progress..
Kenapa cahaya..?
Karena di setiap kesempatan interaksi dengan teman-teman
kecilku atau guru-guru kecilku atau bahkan dengan teman-teman seprofesi..
selalu saja bermunculan banyak hikmah. Dan hikmah itulah yang menurutku menjadi
sebuah cahaya atau penuntun atau pengingat di perjalanan kehidupan ini..
Tentunya Al-Qur’an dan Sunnah Rasul tetap menjadi penutun utama ya.. J
Dan karena alasan-alasan itulah hikmah itu ingin ku bagi
dengan caraku.. dengan cara yang sederhana.. tidak hanya diriku sendiri, tapi
juga bersama teman-teman lainnya dan semoga bermanfaat..
“Di setiap pertemuan..
akan selalu terselip banyak hikmah.. J”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar