Kamis, 18 April 2013

Catatan #17042013

Bismillah...

ini adalah postingan untuk ke 4 kalinya sejak membuat blog tahun lalu (hehe..)
Karena ternyata saya baru menyadari bahwa menulis itu tak boleh terputus. Dulu waktu SD, SMP, SMA, sampe kuliah tingkat pertama semester 1, saya masih suka tuh nulis-nulis. Mulai dari nulis catetan pelajaran di papan tulis, nulis cerpen, tapi yang lebih sering nulis di buku diary..^^..maklum, perempuan.. Tapi ga masalah  itu, yang penting nulis.. nulis.. nulis.. (curcol dulu sedikit..)

Sampai di suatu waktu saya diajak oleh sebuah tim yang isinya orang-orang hebat alias tim Jiwa INGin SurGa berkunjung ke suatu sekolah. Suatu sekolah yang dimana setiap anak bisa berekspresi sesuai dengan minat dan bakatnya. Sekolah yang selalu berusaha mendekatkan anak-anak didiknya dengan Allah lewat kelebihan yang mereka miliki. Sekolah yang areanya sangat banyak pepohonan rindangnya, sehingga jika anak ingin manjat pohon pun sepertinya bisa, tidak perlu takut kotor. Sekolah yang menyatu dengan alam sekitarnya, tanpa harus dihalangi banyak tembok bata. Sekolah yaaanggg... banyaklah kata di otak saya, tapi belum bisa dikeluarkan semua tentang sekolah itu. Yang jelas saya sangat senang bisa berkunjung kesana..


Ternyata dari berkunjung itu saya teringat akan penyebab mengapa saya berhenti menulis..
Beberapa penyebabnya yaitu fisik yang terlalu lelah, jadwal yang terlalu padat (jadwal kuliah maksudnya..), laporan dan tugas kuliah yang yaaahh lumayanlah untuk olah raga tangan (berhubung dulu ga punya si lepi), dan lebih seringnya berjalan-jalan di luar daripada duduk diam (karena saya ga bisa k'lo nulis sambil jalan, apalagi di dalam kendaraan)... Alhasil karena kepadatan itu, otak saya yang bekerja untuk menulis selain menulis laporan agak tersendat atau berhenti sejenak kali ya. Alhamdulillah ga sampe berhenti beneran, na'udzubillah min dzalik.

Saya jadi membayangkan tentang pola pendidikan yang sudah ada di negeri ini. Satu kata untuk mewakili pendapat saya, PADAT. mulai dari jadwal sampai tugas-tugasnya. mulai dari sd sampai sma. Saat kuliah, masih bisa dikatakan ada sela longgarnya lah. Karena itu saat kuliah, para anak yang sudah remaja menuju dewasa itu akhirnya bisa sedikit mengekspresikan diri (bener ga?). Mungkin, jika pola pendidikannya dilonggarkan sedikit, mmm... bukan gitu kali ya, agak disingkronkan tepatnya dengan usia dan karakter yang umumnya terjadi pada jenjang anak, insya Allah bakat dan kemampuan anak itu tidak akan terhenti atau bahkan mati dari fitrahnya sebagai seorang anak. Apalagi sekarang ini, tak jarang kasus anak TK bahkan SD yang mogok sekolah karena bosan dengan rutinitas yang itu lagi itu lagi. Bahkan efeknya terkadang bisa menghilangkan kemampuan sesungguhnya dari si anak, karena sang anak tidak bisa mengekspresikannya.

Jadi, saran yang bisa diberikan (menurut saya) adalah para orang tua harus jeli terhadap perkembangan anak-anaknya. Terutama terhadap pendidikan mereka. Pendidikan yang bagus tidak melulu harus berbiaya mahal. bergedung bagus, berfasilitas lengkap, berpengaman yang ketat, si anak bisa mendapatkan nilai 100, mempunyai sejarah kelulusan anak murid 100% atau bahkan guru-gurunya seorang profesor mungkin. Tetapi pendidikan itu bisa didapat dengan mengasah kemampuan anak, memberikan pengajaran dari lingkungannnya, dari kreativitasnya, dari orang-orang sekelilingnya, dari keluarganya, bahkan dari pengalamannya atau pengalaman orang lain. Sehingga kelebihan yang telah diberikan Allah kepada seorang anak tidak akan mati dan akhirnya bisa bermanfaat bagi banyak orang...^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar