Sabtu, 22 Agustus 2015

"Yaahhh... Pasirnya hilang... :( "

@ Jingga, Selasa 19 Agustus 2015, sekitar pukul 11.00

Hari itu kelas SD 1 kuperkenalkan dengan bagian-bagian tubuh tanaman sayuran. Tanaman kangkung dan bayam. Bagian intinya saja yang diperkenalkan yaitu daun batang, dan akar. Kenapa hanya 2 tanaman itu yang diperkenalkan? Karena kebanyakan dr 'guru' kecilku itu masih tidak mau makan sayur. Sedangkan tanaman itu sering di buat sayur untuk mereka. Kenapa hanya 3 bagian tubuh inti saja yg diperkenalkan? Ya karena mereka masih SD1. Ya kali mereka dikenalkan dengan xilem floem..hehe. Kasian lah.. Belum bisa bayangin mereka. Paling tidak dari 3 bagian inti itu mereka tau perannya masing-masing.

Untuk mengasah kemampuan gambar mereka, akhirnya ku berikan tugas mereka menggambar tanaman kangkung dan bayam. Ada contoh tanamannya kok.. Jadi mereka bisa gambar sesuai dengan yg mereka lihat.

Pukul 10.55
Beberapa anak mulai mengumpulkan tugas mereka. Setelah selesai dengan tugas, ku bebaskan mereka untuk bermain atau baca buku di kelas. Sedangkan aku memeriksa tugas mereka. Di sela-sela tugasku, aku sedikit mendengar percakapan 'guru'..

Y : yara, C : cut

Y: "Cut.. Cut.. Sini deh.. Liat itu !!" (seorang anak yg pintar gambar memanggil temannya yg berdarah Aceh, dia ingin menunjukkan sesuatu)
C: "Kenapa Yara..?"
Y: "Itu lihat.. Itu lagi diapain ya?" (dia menunjuk 2 orang 'ahli bangunan' yg sedang memasang semen di teras ruangan depan kelas SD 1)
C: "loh kok di semen? Yaaahhh.. Pasirnya hilang deh.."
Y: "oh iya ya.. Kok di semen? Nanti kita mainnya gimana ya? Kan kita sering main masak-masakan disana." (hening... raut wajah mereka berdua terlihat sedih)
Y: "eh tapi lihat itu.. Masih ada pasirnya sedikit di bawah pohon ceri.." (senyum mulai terkembang di wajah mereka, alhamdulillah)

Ya, 2 anak ini merasa kehilangan. Kehilangan pasir yg sering mereka mainkan di teras ruangan depan kelas kami. Disaat kebanyakan anak bermain gadget, mereka malah sangat senang bermain pasir di sekolah. Jarang sekali aku mendengar dan melihat hal seperti ini. Ku pikir, mereka lebih baik bermain pasir sehingga mereka bisa melihat ekspresi temannya, daripada hanya memandangi layar saja seharian. Sendiri pula.. :)

Ya nak, kehilangan itu memang menyedihkan
Tapi, begitulah sunnatullah berjalan
Mendapatkan berarti siap kehilangan
Bersyukurlah di setiap kesempatan.. Di segala kondisi
Karena Pencipta kita, Sang Pemberi Rezeki kita sangat senang dengan orang-orang yang pandai bersyukur.. :)

Tak perlu sedih berkepanjangan
Karena Dia sendiri sudah berjanji dalam Al-Qur'an di surat Al Insyiroh, bahwa..

"Bersama kesulitan, ada kemudahan.."

Artinya, bersama kesedihan pasti ada kebahagiaan juga..
Bersama masalah pasti ada solusinya
Dan akan terus begitu.. :)

Sabtu Bersama Bapak


Judul : Sabtu Bersama Bapak
Penulis : Adhitya Mulya
Penerbit : Gagas Media
Halaman : 278 hal

Tulisan ini bukan resensi buku sebenarnya..
Tapi hanya berupa beberapa catatan yang PENTING ku ingat setelah membacanya.
Buku ini adalah buku pertama diantara buku-buku yang kumiliki, yang dibeli tanpa niat untuk membelinya di jauh-jauh hari. Baca contohnya ditempat, buka 3 bagian buku (depan, tengah, belakang), 15 menit kemudian langsung tanpa pikir panjang ku ambil 1 buku dan bayar ke kasir.
Entahlah... ini bukan kebiasaanku sebenarnya dalam membeli buku..
Ada sesuatu pada buku ini yang menarik perhatianku dan akhirnya ku beli begitu saja buku itu. Apalagi harganya dibawah lima puluh ribu.. hehe

Judul bukunya.. 'Sabtu Bersama Bapak'.. judul yang menyentuh hati menurutku :)
Hanya hitungan sehari aku membacabuku ini..
Buku yang ringan dan banyak makna..

Selasa, 18 Agustus 2015

Wafer Bahagia

@Jingga, pukul 7.20_

Hari ini tepat sehari setelah sebagian besar rakyat Indonesia merayakan hari kemerdekaan yang ke-70 tahun..
Ternyata negeri ini sudah hampir tiga perempat abad yah..
Semoga Allah selalu memberikan perlindungan untuk negeri ini dan para generasi penerusnya dari hal-hal yang buruk.. (#efek sedih ngeliat pemberitaan negeri ini yang sepertinya sangat kacau)
Hhhh... ya sudah lah.. tulisan kali ini bukan ingin membahas tentang kemerdekaan sebuah negeri, melainkan tentang 'Kemerdekaan Mengekspresikan Emosi'.. :)

Aku baru saja keluar dari aula sekolah pagi ini
Kemudian berhenti sebentar di depan kelas SD 2
Tahun lalu mereka ku dampingi dan mereka telah banyak memberikanku inspirasi :)
Sekarang, mereka di dampingi guru lain dan mereka semakin tumbuh besar sepertinya.. :D
Ku perhatikan beberapa anak di kelas itu, senang rasanya melihat ekspresi mereka yang semakin hari semakin ekspresif sepertinya. Lebih senang lagi saat melihat salah satu dari mereka, yang dulu sempat vakum tidak sekolah beberapa waktu, sekarang sudah kembali lagi berkumpul dengan teman-temannya, memanjat pohon, berlarian, bermain, tersenyum, tertawa, dan bahkan bisa cerita tentang adik barunya yang baru lahir beberapa pekan lalu kepadaku. Tiba-tiba..

Kamis, 06 Agustus 2015

Hari yang Panas dan Neraka Hawiyah

Hari itu cuaca terasa lebih panas dari hari sebelumnya. Rasa lelah juga lebih terasa dari biasanya.
Mungkin ini efek dehidrasi setelah seharian mengajar di kelas. Tidak hanya aku, para guru lain yg ada di kelasku juga terlihat lebih lelah dari biasanya.
Apalagi kegiatan hari ini berhubungan dengan matematika. Jadi kami para guru lebih ekstra memperhatikan dan mengajari mereka yang belum mengerti konsep berhitung.
Tapi, saat ku coba melihat mereka para guru kecil itu... Masyaa Allah, mereka masih bisa tertawa dan bercanda.. :D
Energi mereka memang benar-benar berlebih sepertinya.

Adzan dzuhur bergema dari kejauhan..
Artinya waktu istirahat dan tugas untuk menhadapNya datang..
Berwudhu dan sholat dzuhur cukup menghilangkan rasa lelah itu. Dan selanjutnya adalaaaah... Makan siang bersama.. (^o^)
Seperti biasanya, setelah sholat sunnah ba'diah dzuhur, kepala sekolah akan memanggil satu per satu anak dari sekolah dasar sesuai dengan namanya atau sesuai warna bajunya atau sesuai dengan kelasnya. Sekolah kami baru berumur 2 tahun, jadi muridnya msih berjumlah 40 anak dan masih bisa di absen cukup mudah.. hehe (^o^)..  Setelah di absen mereka bersalaman dengan kepala sekolah yang sekaligus menjadi imam sholat, barulah mereka kembali ke kelas untuk mengambil alat makan. Kemudian mereka mengantri untuk mengambil makan...

"Bagaimana Caranya Merawat Tubuh?"

Tahun ke tiga..
Alhamdulillah.. :)
Inilah tahun ketiga ku di sekolah ajaib ini, Sekolah Alam Jingga..

Sungguh tak terasa waktu sudah berlalu sekian tahun..
Dan aku masih disini..
Bertemu dengan 'guru-guru' baruku.. :)

Sepertinya, setelah libur Ramadhan lalu rasanya lama sekali tidak mendapatkan wejangan dari para 'guru'. Terasa lebih lama karena saat pertemuan perdana di Ramadhan lalu, aku tak bisa menemui mereka secara penuh. Dari 3 hari pertemuan, hanya 1 hari yang bisa ku ikuti, karena saat itu tubuhku menuntut hak nya.. (^_^")
Walaupun begitu, tetap saja awal tahun ajaran (27 Juli 2015) adalah hari istimewa. Menjadi istimewa karena pada akhirnya aku bisa bergabung bersama mereka. And... you know what???
Rasanya seperti de javu..
Seperti kembali ke masa 2 tahun lalu..
Jumlah murid yang sama dengan karakter yang hampir sama pula..
Bahkan, saat di tahun pertama ada yang kakaknya menjadi muridku, sekarang adiknya yang menjadi muridku.. :D :D
Sejarah memang selalu berulang..