Kamis, 06 Agustus 2015

"Bagaimana Caranya Merawat Tubuh?"

Tahun ke tiga..
Alhamdulillah.. :)
Inilah tahun ketiga ku di sekolah ajaib ini, Sekolah Alam Jingga..

Sungguh tak terasa waktu sudah berlalu sekian tahun..
Dan aku masih disini..
Bertemu dengan 'guru-guru' baruku.. :)

Sepertinya, setelah libur Ramadhan lalu rasanya lama sekali tidak mendapatkan wejangan dari para 'guru'. Terasa lebih lama karena saat pertemuan perdana di Ramadhan lalu, aku tak bisa menemui mereka secara penuh. Dari 3 hari pertemuan, hanya 1 hari yang bisa ku ikuti, karena saat itu tubuhku menuntut hak nya.. (^_^")
Walaupun begitu, tetap saja awal tahun ajaran (27 Juli 2015) adalah hari istimewa. Menjadi istimewa karena pada akhirnya aku bisa bergabung bersama mereka. And... you know what???
Rasanya seperti de javu..
Seperti kembali ke masa 2 tahun lalu..
Jumlah murid yang sama dengan karakter yang hampir sama pula..
Bahkan, saat di tahun pertama ada yang kakaknya menjadi muridku, sekarang adiknya yang menjadi muridku.. :D :D
Sejarah memang selalu berulang..

Sepekan pertama, aku isi kegiatan kelas dengan observasi penuh tentang karakter 'guru-guru' baruku.
Ada yang menangis dan memilih untuk pulang saat hari pertama
Ada yang aktif dan cerewetnya bukan main
Ada yang tidak malu untuk berbicara walaupun masih harus dibetulkan setiap kata-katanya
Tapi ada yang berbeda di kelas ini, rasa perhatian sesama temannya dan rasa tanggung jawab atau kemandirian yang sangat tinggi...
Tak malu berbagi
Tak malu menolong
Kelebihan yang menonjol terlepas dari kekurangan yang juga muncul di dalamnya

Masuk pekan kedua,
Membangun kondisi kritis pun di mulai..
Ku awali dengan tema yang paling dekat dengan diri mereka sendiri, yaitu "Tubuhku".
Mengenal bagian tubuh sebelah kanan dan kiri. Kesimpulannya, ternyata ada 1-3 anak yang masih belum kenal mana sebelah kanan dan sebelah kiri. Kemudian di lanjutkan dengan bagaimana cara berwudhu sebagai salah satu cara membersihkan anggota tubuh sesuai dengan tuntunan baginda Rasulullah SAW. Lalu masuk ke dalam fungsi dari seriap anggota tubuh dan bagaimana cara merawatnya.

Kondisi kritis pun mulai terlihat saat masuk pada bagian "Bagaimana cara merawat tubuh?"
Pertanyaan yang sangat umum untuk keseluruhan kondisi tubuh. Sengaja ku ajukan untuk memancing pendapat mereka. Melihat ketertarikan mereka dengan pertanyaan itu, perhatian pun mulai penuh, ku lempar sekali lagi pertanyaan itu kepada 'guru-guru' itu..
"Bagaimana cara merawat tubuh kita ini?" tanyaku sambil memandang wajah mereka masing-masing.
"Makan bu.." mereka mulai menjawab
"Minum bu.."
"Mandi bu.."
terhenti sejenak...
"Ayo apa lagi?" pancingku
"Mengepel bu.."
What..?? mendengar jawaban itu aku langsung menoleh ke sumber suara.. begitu juga dengan anak-anak lainnya. Terdengar suara tawa diantara mereka saling bersahutan. :D
"Loh.. kok mengepel? emang kalo kita mengepel bisa merawat tubuh?", tanyaku kepada si empunya suara sambil menahan senyum, yang lainnya diam.
"Mengepel kan.. mengepel kan itu bu.. sama dengan olah raga." jelas si empunya suara dengan wajah polosnya sambil senyum malu-malu.
Sontak mendengar jawaban si empunya suara, anak laki-laki dengan energi dan leadership yang luar biasa itu, aku dan semua yang berada di kelas saat itu tak bisa menahan diri untuk tidak tersenyum dan tertawa. Bukan.. bukan karena meledek kami melakukan itu, tapi karena jawaban dan penjelasannya yang di luar dari dugaan.
"Mmmm... boleh lah mas.. tapi mengepel itu olah raga atau bukan?" pancingku lagi ke si empunya suara dengan maksud untuk meluruskan jawaban.
"Bukan sih bu.. tapi kalo kita ngepel kan gerak-gerak terus keluar keringat, kan jadinya sehat bu.." jelasnya tetap pada pendirian.
"Bener juga sih.. tapi sebenarnya mengepel itu bukan olah raga ya.. karena mengepel itu tujuannya untuk membersihkan rumah, tapi cukup memberikan manfaat yang baik bagi tubuh kita.." jelasku mencoba meluruskan dengan tidak menjatuhkan jawabannya. Karena jawabannya memang tidak salah, hanya kurang tepat. Betul kan..? :)

Aahh... selalu saja di luar dugaan..
Bahagia itu selalu sederhana
dan Tersenyum itu juga mudah

Tak sabar menunggu hari-hari yang bahagia lainnya..
Hari-hari penuh hikmah sederhana yang luar bisa dari para 'guru' ku..

"Semoga Allah selalu memberi kita kesehatan dan keberkahan dalam mempelajari ilmu." :)

NB:
Aku lebih suka menyebut mereka sebagai 'guru' atau 'teman', Karena pada dasarnya orang dewasa juga bisa belajar dari mereka yang masih kecil itu, dengan pikiran yang lebih sederhana. Orang dewasa terkadang pikirannya lebih rumit bin njlimet, karenanya jadi sedikit sulit mengambil hikmah yang sederhana dari kondisi sekitarnya.
Intinya.. jangan malu belajar sama anak kecil ya.. :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar