Sabtu, 31 Agustus 2013

Belajar dari AUTISME - part 2

Hampir setengah semester sudah ku menghadapi anak-nak didik di sekolam alam yang ku bentuk bersama teman-teman di sekitar rumah. Ya, sekolah alam... kata orang sekolah ini adalah sekolah yang diperuntukkan anak-anak berkebutuhan khusus, termasuk salah satunya yang menyandang autis. Jujur saja, sekolah ku ini memang menerima murid yang menyandang autis dan mereka adalah murid yang luaaaaaarrr biasa... merka adalah anak-anak yang cerdas dan menyenangkan. walaupun mereka hanya berjumlah 2 orang, tapi mereka tak pernah tertutup dengan teman-teman sekelilingnya yang normal.
Perlu kita ketahui, khususnya aku karena aku bukanlah orang yang lulus dari jalur pendidikan apalagi seorang psikolog, ternyata Autisme itu dapat membentuk dua kemungkinan keadaan pada orang yang menyandangnya. Pertama, orang yang menyandang autisme bisa menjadi individu yang sangat tertutup karena ketidak mampuannya bersosialisasi dan berbahasa. Kedua, orang yang menyandang autisme bisa menjadi orang yang sangat bersahabat dengan kemampuannya yang luar biasa, bisa dalam satu bidang atau bahkan dalam banyak bidang. Dua kemungkinan ini menurut yang sudah ku amati, semuanya tergantung dari orang-orang terdekat dari si penyandang autisme, utamanya jika dia masih anak-anak adalah orang tuanya. Jika orang tuanya sensitif terhadap perkembangan anaknya dan bisa membuka wawasan dirinya, mungkin kemungkinan kedua bisa terbentuk pada karakter si anak.

Penyandang Autisme ini menunjukkan lebih rendahnya aktivitas di area otak yang bertangung jawab terhadap pengolahan perasaan dan bahasa atau pengingatan kembali wajah. Namun aktivitas yang lebih kuat terlihat pada area pengolahan objek dan identifikasi detil sebuah sistem. Seorang periset autisme berpendapat bahwa penyandang autisme memiliki variasi ekstrem otak pria. Sebuah studi lain menunjukkan bahwa semakin tinggi testosteron pada janin, semakin tinggi kemungkinan bayi nantinya menunjukkan sifat autis. Periset lain ada yang memberikan pendapat lainnya tentang autisme ini, autisme ini juga dapat terjadi karena adanya gangguan neuron saraf pada si penyandang (1).

Faktor penyebab autisme ini memang belum ditemukan dengan pasti. Berikut ini adalah beberapa faktor penyebab autisme dari beberapa periset yang tersebar di berbagai artikel :
1. Akibat gangguan neuron atau saraf di otak
2. Akibat faktor genetik
3. Akibat penyakit yang pernah diderita sang ibu saat mengandung seperti toksoplasma dan rubella
4. Akibat alergi bahan makanan
3. Akibat terpapar racun di lingkungan, contohnya asap rokok dan kendaraan bermotor
4. Akibat pemberian vaksin tertentu
5. Akibat penumpukan ragi (yeast) dalam saluran pencernaan
7. dsb
Beberapa info penyebab autis bisa dilihat di http://penyebabautis.com/.

Setelah mengetahu beberapa info autisme ini, hendaknya ketika akan atau sudah menjadi orang tua, khususnya kaum wanita, selalu belajar untuk memperhatikan kesehatan tubuhnya sendiri. Apalagi ketika wanita tu sedang hamil. Ada baiknya lagi jika calon atau yang sudah menjadi orang tua bisa menjaga kesehatan dan memperhatikan perkembangan sang anak..^^.. Mari belajar bersama ya..^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar