Sabtu, 14 Maret 2015

Kontinyuitas.. :)

Jum’at..
Hari Jum’at selalu membawa keberkahan tersendiri. Hari ini suasana mendung menggelayuti langit sekolah ku. Hujan tidak. Panas tidak. Tapi kegiatan hari ini sudah pasti tetap berjalan dengan baik J
Karena hari ini kegiatan bersama.. artinya, waktunya bersenang-senang.. J

Hari ini di awali dnegan tracking di sekitar lingkungan sekolah. Kebetulan sekolah kami dekat dengan lapangan merah parkir bis-bis pariwisata. Karena ban dari bis-bis itu besar, sedang lapangan dan jalan menuju lapangan hanya terbuat dari tanah, jadilah lapangan dan jalan itu penuh dengan lubang-lubang. Selain lubang-lubang jalan itu pun menjadi sulit dilewati karena menjadi becek jika terkena hujan. Jadilah pagi ini menjadi sedikit berlumpur ria.

Sebenarnya setelah melihat keadaan jalan yang rusak seperti itu anak-anak menjadi sedih.
“Bu.. jalannya jadi rusak ya..”
“Bu jalannya jadi becek..”
“Bu harusnya bisnya ga parkir di situ ya.. jalannya kan biar ga rusak..”
Kata beberapa anak mengungkapkan pendapat mereka setelah tracking. Yaa.. aku hanya tersenyum mendengar pendapat mereka. Karena memang tidak ada yang salah. Biarkan saja mereka mengungkapkan pendapat sebagai tanda mereka kritis terhadap lingkungan sekitar. Karena untuk mencari solusinya pun bukan tugas mereka sebenarnya. Justru perusahan jasa bis pariwisata itu yang harus mengurusnya. Jika perusahaan itu peduli, seharusnya mereka dengan sigap membetulkan jalan yang rusak itu agar tidak rusak lagi dan bisa digunakan kembali oleh banyak orang.

Baiklah.. terlepas dari betapa kritisnya para guru kecil itu setelah tracking, hari ini aku diberi satu pelajaran lagi oleh mereka seusai sholat zuhur di sekolah. Tiba-tiba ada tiga gadis kecil dari kelas satu berlari-lari mendekatiku yang ada di aula sekolah. mereka terlihat sedang mencari sesuatu..
"Ada apa nak?", tanyaku kepada mereka.
"Bu yuni dimana ya bu? kantinnya buka tidak? kita mau beli minum..", mereka balik bertanya kepadaku. Ternyata mereka sedang mencari Bu Yuni. Ibu TU sekaligus yang menjadi pengelola kantin.
"Oooo.. cari Bu Yuni. Bu Yuni ada di mushola sepertinya. Jadi kantinnya tutup.", aku menjawab pertanyaan mereka sambil melangkahkan kaki ke teras depan aula bersama mereka. Tiba-tiba..
"Bu Yuni ngapain bu di mushola?", tanya seorang dari mereka.
"Bu Yuni lagi ngaji sama guru lainnya, sama umminya abang Sayyaf..", jawabku
"Loh kok bu guru ngaji? emang kenapa bu?", anak itu bertanya lagi
"Iyalah bu guru ngaji.. kan biar dapet pahala ya kan bu Danis?", jawab anak lainnya
"Iya bener.. bu guru harus ngajilah. nanti kayak papa ku. udah lama nggak ngaji, jadi lupa deh sama bacaan surat pendek..", jawab anak lainnya lagi. Aku tercengang mendengar pendapat dari anak yang terakhir ini.
"Oke.. oke.. sudah.. semuanya bener. Bu guru juga harus ngaji, sama seperti kalian kan setiap pagi iqro, biar dapet pahala dari Allah.", jelasku kepada mereka. Mereka hanya ber-oooo saja dan berlarian menuju mushola. Ngintip yang lagi ngaji..
"Aku mau lihat ah.."
"Iya ih... liat yuk"
Aku hanya tersenyum melihat mereka yang keheranan melihat para guru sedang mengaji. J

Deg..!
Lagi.. lagi.. lagi.. dan sekali lagi..
Itu yang ada di benakku saat kembali lagi masuk ke Aula. Mereka mengingatkanku akan sesuatu. Kontinyuitas. Terus menerus. Ya.. tentang terus menerusnya melakukan suatu amalan. Saat kita tidak terus menerus melakukan suatu amalan, sudah pasti kita akan melupakan amalan itu sedikit demi sedikit. Tidak menjadi terbiasa lagi. Apa yang disampaikan terakhir oleh anak terakhir tadi itu benar-benar membuatku kembali terkaget-kaget. Bukan tentang papa-nya, tapi tentang sesuatu yang penting dan tidak menjadi kebiasaan, maka dia akan menghilang.

Mengaji.. Tadarus.. Tilawah...
Kata-kata itu pasti tidak asing lagi di telinga seorang muslim. Karena dengan mendekat pada Al-Qur'an hati menjadi tenang. Bahkan Rasulullah pun menjaminkan 2 pahala bagi orang yang terbata-bata saat membacanya. Dan ini harus menjadi kebiasaan bagi seorang muslim. Berlatih terus menerus agar menjadi lebih baik.

"Yang membaca Al-Qur'an dan dia mahir membacanya, dia bersama para malaikat yang mulia. Sedangkan yang membaca Al-Qi\ur'an namun dia tidak tepat membacanya dan mengalami kesulitan, maka baginya dua pahala." [Al-Bukhori 4937, Muslim 244]

So.. tidak usah takut lagi untuk belajar membaca dan mendekat kepada Al-Qur'an. Apalagi kalau bisa mengajarkan, menghafalkan dan mengamalkannya. In syaa Allah akan mendapat pahala yang berlipat lagi.

Dan tentang kontinyuitas, terus menerus dalam beramal, tidak hanya berlaku saat membaca Al-Qur'an. Tapi juga berlaku untuk amal lainnya. Jika kita belum bisa atau mampu melakukan amalan kebaikan yang besar, paling tidak kita bisa melakukan amalan ibadah wajib dan amalan kecil atau bahkan amalan sunnah lainnya yang mudah secara terus menerus. Sehingga hal itu bisa menjadi kebiasaan baik bagi diri kita dan semoga kita bisa mendapatkan pahala dari Nya. Karena beribadah dalam Islam itu tidak sulit...Ya ngga sih..? JJJ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar