Selasa, 24 Februari 2015

Hidayah itu... :)

https://twitter.com/rumahcewek
Siang ini ruang kelas yang terbuka ini terasa panas. Padahal tidak ada dindingnya dan angin pun bisa leluasa untuk masuk. Tapi tetap saja terasa panas. Ooo, mungkin karena atapnya yang hanya terbuat dari asbes, jadinya panas. Tiupan dari kipas angin pun tidak terasa. Tapinya lagi, udara seperti ini tidak pernah melunturkan semangat dan tenaga mereka itu, para guru kecil.. (^-^")

Kegiatan kedua hari ini adalah membuat rumah adat Riau. Karena tiga bulan ertama ini sekolahku membahas tentang daerah Sumatera Barat (suku Minang) dan daerah Riau (suku Melayu). Mereka harus membuat dari guntingan kertas origami berbentuk beberapa bangun datar. Ada trapesium, segi empat, dan persegi panjang. Mereka harus menyusun guntingan-guntingan itu menjadi seperti rumah panggung. Kegiatan ini memang sengaja ku berikan kepada mereka untuk mengenalkan macam bentuk bangun datar, melatih motorik halus, dan tentu saja yang paling penting adalah kesabaran dan ketelitian... :) bukan untuk ngerjain mereka sebenarnya, tapi ini dilakukan agar mereka bisa menjadi lebih sabar.. (^-^)

Well.. bukan tentang kegiatan kedua yang ingin ku ceritakan, tapi ada sesuatu yang berharga disela kegiatan itu. Dan.... waktu pun terus berlalu hampir menjelang zuhur. Tiba-tiba di tengah waktu itu ada seorang gadis kecil mendekatiku. Tugasnya sudah selesai. dan dia memberitahuku tentang sesuatu.. Raut wajahnya tersenyum.. artinya dia senang mengabarkan hal tersebut..

"Bu.. Bu.. aku mau cerita..", kata gadis kecil itu.
"Ya.. kamu mau cerita apa?", tanyaku sambil menghentikan aktifitas menilai tugas. Dia berjongkok di depanku. Senyumnya masih terkembang.
"Bu, kemarin kan aku pulang sama mama ku dari rumah kakek..", dia mulai bercerita.
"Terus..", aku mulai penasaran.
"Tau ngga bu..? mama aku sekarang kalo keluar kan pake hijab bu.. habis pulang dari rumah kakek kemarin mama juga pake hijab. Aku jadi seneng.. kalo mama pake hijab, aku juga mau pake hijab. Kan jadi kayak mama :) ", ceritanya dengan senyuman yang masih terkembang.

Mendengar cerita itu aku menjadi merasa terharu. Terharu karena penjelasannya. Dan lagi-lagi mataku berkaca-kaca. Aku tersenyum dan memegang tangannya.

"Bener nak? alhamdulillah... ibu juga seneng dengernya. Kalo mama pake hijab, mama jadi tambah cantik kan? kamu juga seperti itu ya.. nanti kamu juga akan semakin cantik :) ", komentarku. Gadis kecil itu tersenyum mendengar komentarku dan berlalu pergi kembali bermain.

Alhamdulillah.. senangnya...
Sungguh senang mendengar berita dari gadis kecil tadi. Aku jadi teringat cerita papa-nya saat mengambil rapot. Kalau ternyata jika di rumah gadis kecil itu mulai sering menasehati mama-nya untuk memakai jilbab atau hijab. Dia mulai sering minta dibelikan jilbab dan rok ke papa-nya. Saat menceritakan itu, papa-nya tersenyum bangga. Aku bisa melihat ekspresi bangga itu dengan jelas. Bangga, bahwa gadis kecilnya yang masih duduk di bangku SD 1 itu sudah bisa menularkan kebaikan untuk sang mama.

Hidayah..
Betapa hidayah Allah sungguh tak pernah diduga datangnya. Saat dia datang, maka jagalah dengan sebaik mungkin. Jangan sampai Allah mengambilnya lagi. Dan semoga hidayah itu tetap terjaga untuk mama gadis kecil itu, untuk para ibu dan ayah, untuk para pendidik untuk tetap menjaga dan mengarahkan fitrah anak-anak mereka, para generasi penerus terus menuju dan mengenal Rabb nya.. (^-^)

https://simakceritaku.files.wordpress.com

2 komentar:

  1. Assalamu'alaikum Bu... terima kasih sudah menginspirasi. Semoga selalu berkah ya dan teruslah menulis juga mengabadikan moment berharga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumsalam.. ^^
      sedang mengumpulkan banyak memori dari.. 2 tahun euy.. :D

      Hapus